Ini Sosok Penembak Ustaz Armand di Tangerang, 4 Hari Mengamati Lokasi dan Eksekusi Setelah Maghrib

Inilah sosok penembak Ustaz Armand (43), seorang paranormal di Jalan Nean Saba, RT 02/ RW 05, Kelurahan Kunciran, Kecamatan PinangKota Tangerang

Ustaz Armand ditembak dua orang tak dikenal (OTK) seusai salat magrib di sekitar rumahnya pada, Sabtu (18/9/2021) pukul 18.30 WIB. 

Alif (15) anak pertama korban menceritakan detik demi detik peristiwa yang merenggut nyawa ayahnya itu.

Siswa kelas 1 SMK tersebut tengah asyik menonton televisi bersama sang ibu, Kastuti (39), sebelum tragedi penembakan itu terjadi.

Sang ayah pun sudah berpakaian rapi dan hendak berangkat ke Masjid Jami Nurul Yakin, yang jaraknya hanya sekitar 40 meter dari kediamannya.

Ustaz Armand menjadi Ketua Majelis Taklim di masjid tersebut.

Armand mengajak anak bungsunya yang masih berusia 7 tahun ke masjid.

"Ayah mau salat magrib berjamaah di masjid, ngajak adik yang paling kecil," ujar Alif lirih, saat dijumpai di rumahnya, Minggu (19/9/2021).

Saat ayahnya pergi ke masjid dengan adiknya, Alif dan ibunya menunggu di rumah.

Namun setelah beberapa lama, mereka mendengar suara tembakan senjata api, tepat dari luar rumah.

"Tiba-tiba ada suara tembakan, terdengar nyaring banget. Saya juga kaget dengarnya," ucap Kastuti.

Sang anak bungsu yang ikut bersama Ustaz Arman ke masjid, datang dan masuk ke dalam rumah terlebih dulu, dengan membuka pintu.

Lalu di luar rumah terdengar Ustaz Armand berteriak sambil meringis kesakitan.

"Saya tertembak," kata Kastuti menirukan perkataan suaminya.

Sontak, Kastuti dan Alif ke luar rumah.

Keduanya pun terkejut bukan kepalang saat melihat suami dan ayah mereka tersungkur di tanah bersimbah darah.

"Saya keluar menjerit-jerit meminta tolong kepada tetangga," kata Kastuti.

Menurut Alif memang kondisi saat itu sedang sepi. Kondisinya juga sudah mulai gelap dan tidak terlalu terang.

"Ayah saya tertembak di bagian perut, bahkan pelurunya sempat kena pintu," tuturnya.

Para tetangga pun turut membantu. Korban dibawa ke Rumah Sakit Mulya Pinang untuk mendapat pertolongan.

Namun pada pukul 19.17 WIB nyawa Alex tak tertolong dan dinyatakan meninggal.

"Saya dapat kabar kalau keadaannya memburuk. Dan tidak lama suami saya sudah tidak ada," papar Kastuti dengan nada lirih.

Lalu, siapa penembak ustaz Armand? 

Kastuti menyebut penembak ustaz Armand berjumlah dua orang berboncengan naik sepeda motor.

Seorang dari pelaku itu mengenakan atribut ojek online (ojol).

"Satu pelaku yang berjaga di motor pakai seragam ojek online. Jaketnya itu kelihatan masih baru warna hijau," ucapnya.

Sementara satu pelaku lagi mendekati korban. Dari arah dekat Ustaz Armand pun ditembak di bagian perut.

"Sudah sekitar 4 hari ada orang yang pakai atribut ojek online itu nongkrong di dekat rumah," kata Kastuti.

Warga awalnya tak memendam curiga kepada pelaku itu.

Namun dengan kejadian ini, akhirnya warga sekitar baru tahu ternyata pelaku sudah mengintai korban.

"Kami juga enggak kenal sama orangnya, tapi dari kemarin-kemarin ada.

Kastuti berharap pelaku segera tertangkap.

"Saya maunya polisi cepat tangkap pelaku," ujar Kastuti, istri korban, saat dijumpai Warta Kota di rumah duka, Minggu (19/9/2021).

Sosok Ustaz Armand 

Selain memimpin sebuah majlis agama dan menjadi imam, Ustaz Arman memiliki pekerjaan sampingan.

Kakak korba, Santo mengungkapkan keseharian aktivitas adiknya dan pekerjaannya. Menurutnya Armand merupakan seorang paranormal atau membuka praktik pengobatan spriritual.

"Dia bisa memasang susuk atau aura dari pelanggannya itu," ujar Santo saat dijumpai Warta Kota di rumah duka, Minggu (19/9/2021).

Santo mengatakan keahlian yang dimiliki korban sudah dimiliki sejak muda. Sehingga banyak tamu yang datang kepadanya.

"Bisa juga memperbaiki hubungan rumah tangga yang retak," ucapnya.

Kendati demikian kata Santo sudah beberapa bulan ini, adiknya mengaku sangat sedikit didatangi para tamu. Dan dia pun mengeluhkan soal itu kepadanya. "Sama saya memang suka curhat. Sekarang sepi yang datang," kata Santo.

Santo menyebutkan sifat adiknya, tidak mau bercerita, jka sedang ada masalah dengan orang lain. Begitu pun dengan sejumlah ancaman. "Kalau menerima ancaman, dia tidak cerita. Tapi beberapa bulan ini dia memang sering murung," ungkapnya.

Seorang saksi bernama Ahmad menuturkan, Alex merupakan seorang ustaz yang dikenal baik dan ramah.

"Dia ramah, baik, dan supel," ujarnya.

Menurut Ahmad, Alex adalah Ketua Majelis Taklim dan tokoh masyarakat Pinang, Kota Tangerang yang tidak punya musuh.

"Ia juga Ketua Majelis Taklim di sini, Ustaz Alex sangat aktif di kegiatan pengajian," kata Diki.

Mangku, ketua RW menjelaskan korban merupakan Ketua Majelis Taklim Masjid Jami Nurul Yakin.

"Beliau orangnya sangat baik," ujar Mangku saat dijumpai di rumah duka, Minggu (19/9/2021).

Menurutnya korban di mata para tetangga tidak punya masalah. Orangnya saja pendiam.

"Ya tidak banyak omong, sering saling bantu tetangga juga," ucapnya.

Mangku menyebut bahwa Ustaz Armand juga sebagai paranormal.

Kendati demikian selama pandemi ini korban jarang ada tamu. Sangat sedikit yang berkunjung untuk berobat.

"Sepi tamunya, dia juga sudah beberapa bulan ini sakit. Sakit pada bagian lambung," ungkapnya.

Kenangan Anak

Alif (15) memegang buku Yasin sambil menunggu jasad ayahnya dari autopsi.

Ayahnya yakni Ustaz Armand tewas ditembak oleh orang tidak dikenal pada Sabtu (18/9/2021) usai melaksanakan salat Magrib.

Insiden berdarah ini berlangsung di kediamannya, Jalan Nean Saba RT 02 / RW 05 Kelurahan Kunciran, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang.

Alif yang masih duduk di kelas 1 SMK ini mengenang sosok ayahnya itu.

Sebelum sang ustaz wafat, Alif sempat perebutan handphone dengan adiknya yang paling bungsu berusia 7 tahun.

'Kemarin saya mau pakai handphone ayah saya, tapi diambil sama adik," ujar Alif saat ditemui Warta Kota di rumah duka, Minggu (19/9/2021).

Namun ayahnya mendekati Alif. Alif pun dirangkul dan diberi uang.

"Saya dikasih uang Rp 50.000 sama ayah, biar saya yang mengalah," ucapnya tampak sedih.

Akhirnya Alif pun mengalah. Dan merelakan ponsel itu digunakan adiknya.

"Tapi saat saya dikasih uang itu, ayah pesan jangan bilang ke ibu," kata Alif sambil menangis sendu.

sumber:surya.co.id


Belum ada Komentar untuk "Ini Sosok Penembak Ustaz Armand di Tangerang, 4 Hari Mengamati Lokasi dan Eksekusi Setelah Maghrib"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel