Terungkap, Penyebab Satu keluarga Tewas di Tumpukan Pakaian Baru di Dalam Rumah, Bukan Dibunuh
Ternyata Akhmad Saubari (42), sang istri, Sela Pujita (33), dan anak mereka Siti Khadijah (6), tewas bukan karena dibunuh.
Ketiganya diduga tewas karena tertimbun tumpukan plastik berisi baju yang disimpan di bangunan tersebut.
Seperti diketahui, selama ini keluarga Akhmad Saubari tinggal di sebuah rumah di Jalan Pangeran Antasari, Kompleks Ratu Zaleha, Gang Ki Hajar Dewantara II RT 19 RW 2 Kelurahan Karang Mekar, Banjarmasin Timur.
Selain dipakai tempat tinggal, rumah itu juga dipakai untuk gudang pakaian baru yang akan dijual ke pasar.
Ketiganya meninggal dunia pada Jumat (10/9/2021) sekitar pukul 21.30 Wita dalam kondisi sudah membusuk.
Kapolsek Banjarmasin Timur, AKP Pujie Pirmansyah, Sabtu (11/9/2021) ketika dihubungi mengatakan, hasil pemeriksaan sudah keluar.
"Setelah dilakukan visum di rumah sakit, hasilnya tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan," terang Kapolsek.
Terlebih, menurutnya, pihak keluarga juga sudah ikhlas dengan kepergian Ahmad Saubari, istri dan juga anaknya.
"Karenanya, keluarga tidak bersedia untuk dilakukan autopsi dan telah membuat surat pernyataan," ujarnya.
Karena hal itu pula, tidak dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
Sementara itu, pemilik rumah disebut Kapolsek tetap dimintai keterangan.
"Dugaan penyebab meninggal dunia karena tertimpa tumpukan pakaian lalu kehabisan napas karena tidak bisa keluar dari sana," sambungnya.
Disinggung perihal apakah pihaknya turut memeriksa sekitar lokasi termasuk mengecek rekaman CCTV di toko, AKP Pujie Pirmansyah mengatakan mereka tidak melakukannya lantaran tidak ada CCTV di tempat tersebut.
Tinggal di rumah bos 
Diketahui, selama ini Ahmad Saubari bersama istri dan anaknya tinggal di rumah milik bosnya, H Kadir.
Menurut Sari, anak H Kadir, Saubari sudah lama bekerja kepada ayahnya.
Karena itu dia dipercata untuk meninggali rumah yang juga digunakan sebagai gudang pakaian tersebut.
"Dia sudah lama bekerja sama bapak saya. Dipercayakan untuk meninggali rumah ini," ujar Sari yang berada di lokasi pada Jumat (10/9/2021) malam.
Sari mengaku selama dua hari terakhir tidak bisa menghubungi Saubari.
Sedangkan orangtuanya, lanjut Sari, sedang berada di luar kota, Karena itu, dirinya langsung mendatangi lokasi begitu mengetahui terjadinya peristiwa ini.
Bersama karyawan yang lain, Sari mengecek ke rumah yang diketahui juga difungsikan sebagai gudang penyimpanan stok pakaian tersebut.
Namun karena pintu terkunci dan tak ada jendela, maka diputuskan untuk mendobrak salah satu pintu di rumah itu.
Tak disangka, Saubari malah ditemukan sudah tak bernyawa bersama istrinya, Sela, dan anaknya yang balita, di antara tumpukan plastik berisi pakaian.
Penuturan Sari, terakhir kali bertemu dengan pasangan tersebut dua hari yang lalu.
"Saat itu menanyakan, apakah saya mau menginap di rumah ini atau tidak. Setelah itu, tidak ada komunikasi lagi," kata wanita berkacamata tersebut.
Dikenal baik
Kabar temuan tiga jenazah itu menggegerkan warga setempat.
Warga menunggu satu per satu jenazah dikeluarkan dari rumah, dimasukkan ke ambulans yang berjejer di jalan Gang Ki Hajar Dewantara.
Menurut Ahmad, warga setempat, almarhum Saubari dan istri adalah sosok yang baik.
"Baik saja orangnya, sering menyapa para tetangga. Sama juga dengan karyawan yang lainnya," ucap Ahmad.
Ia sendiri tak tahu persis kapan terakhir kali bertemu dengan Saubari dan keluarganya.
"Yang jelas, mereka memang sudah lama tinggal di sana," katanya singkat.
Polisi dibantu para relawan kemudian melakukan evakuasi 3 jenazah ke ruang Instalasi Pemulasaraan RSUD Ulin Banjarmasin.
Keluarga berduka
Ika, adik Ahmad Saubari tambah menangis saat mendatangi lokasi ditemukannya jasad sang kakak dan keponakannya.
Dia memeluk seorang anak kecil dan terdengar isakan kecil dari wanita berkerudung putih tersebut.
Ika adalah adik dari Ahmad Saubari, pria yang ditemukan meninggal dunia bersama istrinya Sela dan juga anaknya, Khadijah.
"Kadada lagi Amang," ucapnya lirih pada si anak kecil.
Ketika keadaan Ika sudah mulai tenang, ia memberikan keterangan bahwa mengetahui sang kakak meninggal setelah dikabari seseorang.
"Tadi pas di rumah, saya dikasih tahu kalau beliau meninggal dunia, langsung saja menyusul ke sini," ujarnya masih terisak.
Ia mengatakan, hari ini mencoba menelepon sang kakak, tapi gagal. "Terakhir kali komunikasi itu dua hari yang lalu, kemarin dan hari ini saat mau dihubungi sudah tidak mengangkat," tutupnya.
sumber:surya.co.id
 
  
Belum ada Komentar untuk "Terungkap, Penyebab Satu keluarga Tewas di Tumpukan Pakaian Baru di Dalam Rumah, Bukan Dibunuh"
Posting Komentar